Kamis, 07 Februari 2019

Ternyata Ada Istilah Gempa Pembuka, Apa itu?

Berita Terbaik - Indonesia yang dikenal sebagairing of fire menjadi negara yang rawan akan bencana alam. Salah satu bencana alam yang baru-baru ini dialami adalah gempa bumi. Istilah yang paling dikenal oleh masyrakat hanya gempa bumi dan gempa susulan.
Ternyata, selain dua istiah itu ada pula istilah gempa pembuka. Menurut peneliti di BMKG, Daryono, gempa pembuka biasa terjadi pada zona dengan seismisitas rendah atau secara statistik kegempaan memiliki nilai b-value rendah.
Karateristik berikutnya adalah adanya migrasi titik hiposenter gempa yang semakin cepat menuju titik inisiasi lokasi estimasi gempa utama (mainshock). Semakin mendekati waktu terjadinya gempa utama, maka aktivitas gempa pembukanya akan makin banyak.
Ciri lain adalah munculnya aktivitas gempa-gempa yang mirip atau disebut sebagai repeaters. Untuk diketahui, repeatersmerupakan serangkaian gempa yang terus terjadi secara berulang-ulang di tempat yang relatif 'sama' di suatu zona tertentu dekat lokasi yang diduga sebagai lokasi gempa utama.
Fenomena tersebut menggambarkan adanya proses pembebanan (loading) yang semakin lama semakin intensif sebelum gempa utama terjadi. 
"Analoginya mirip kalau kita mau mematahkan sepotong kayu. Secara perlahan-lahan ada retakan-retakan kecil di sekitarnya sebelum benar-benar patah," tulis Daryono dalam postingan di Facebook, Selasa (5/2).
"Umumnya, gempa kuat dengan Magnitudo > 8,0 hampir pasti dapat diamati gempa pembukanya. Sebagai contoh adalah gempa Tohuku M=9.1 pada 2011, gempa Chili M=8,8 pada 2010, dan gempa Chili M=8,1 pada 2014. Beberapa gempa dahsyat ini memiliki aktivitas gempa pembuka yang teramati dengan jelas 3 bulan sebelumya," tambahnya.
Salah satu gempa yang ia amati adalah gempa tektonik yang mengguncang wilayah Kepulauan Batu dan Mentawai, Sumatera pada Selasa, 5 Februari 2019, pukul 02.29 WIB.
"Gempa ini merupakan jenis gempa megathrust dangkal dengan mekanisme sumber sesar naik (thrust  fault)," lanjutnya.
Hingga Selasa siang, lanjutnya, beberapa praktisi kebencanaan dan media menanyakan apakah kedua aktivitas gempa tersebut merupakan gempa pembuka (foreshocks) di Segmen Mentawai? Menurutnya, tidak mudah mengatakan sebuah aktivitas gempa sebagai gempa pembuka atau bukan.
Namun, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Tidak perlu takut dan panik. Secara alamiah, gempa Mentawai suatu saat akan terjadi tapi entah kapan waktu terjadinya.


Sumber : Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar