Berita Terbaik - Siapa yang tak suka dengan masakan berkuah gurih lengkap dengan daging sapi yang empuk dan menggugah selera? Ya, sop buntut sering kali kita temui di banyak restoran.
Tapi soal rasa, setiap restoran mempunyai ciri khasnya masing-masing. Sehingga sop buntut tersebut menjadi hidangan favorit para pelanggan. Seperti sop buntut di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City, Jakarta Selatan. Mereka menyajikan sop buntut sebagai masakan signature-nya.
Sebagai masakan signature hotel bintang 5 di Jakarta ini, tentu Chef De Cuisine Sheraton Grand Jakarta Gandaria City, Anton Sulsitiawan, tidak menggunakan sembarang buntut sapi.
"Buntut yang digunakan dipilih yang agak besar, tidak berlemak dan menggunakan daging sapi impor. Bahkan prosesnya sampai 3 kali perebusan," katanya saat ditemui AkuratKuliner baru-baru ini.
Dimasak selama 3 kali agar kotoran di dalam daging atau sel-selnya lebih bersih dan steril, sampai hilang air kuah berwarna kecokelatan.
Setelah proses pertama selesai, Anton menjelaskan proses perebusan dan finishing. Proses persebusan yang kedua adalah memasukkan rempah ke dalam panci dan tunggu hingga daging dan rempah meresap.
Untuk proses yang pertama dan kedua kurang lebih menghabiskan waktu tidak lebih dari 30 menit. Sementara proses ketiga, panci tidak boleh ditutup.
"Merebus daging buntut tidak boleh pancinya ditutup. Ini merupakan proses memasukkan rasa ke dalam daging. Jadi, tipsnya jika mau masak di rumah seperti itu. Jangan tutup panci selama memasak sop buntut," katanya.[]
Sumber : Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar