Minggu, 21 Juli 2019

Go-Food Hadirkan Opsi Alat Makan Non-Plastik untuk Dukung Pengurangan Sampah,

Berita Terbaik - Dukung pengurangan jumlah limbah plastik di Indonesia, layanan pesan antar makanan milik Go-Jek hadirkan fitur pilih kemasanan dan alat makan non plastik dalam aplikasi pemesanan.
Chief Food Officer GOJEK Group Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, dua inisiatif utama yang dilakukan Go-Food meliputi pilihan untuk tidak memesan alat makan sekali pakai dan Delivery Bag baru untuk mitra pengemudi.
"Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama turut menyelamatkan lingkungan karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Akurat.co, dikutip Minggu (21/7).
Kini, kata Chatherine, pelanggan bisa memilih alat makan secara opsional di daftar pilihan menu Go-Food dan platform-nya. Nantinya, pelanggan akan dikenakan biaya tambahan mulai dari Rp1.000.
Dia menerangkan langkah Ini merupakan cara Go-Food mengajak masyarakat dan mitra merchant-nya untuk mulai sadar mengenai lingkungan dan serta turut menjaga walau hanya sekedar sampah plastik 
"Mulai dari hal kecil yang dekat dengan perilaku konsumsi sehari-hari," jelasnya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati, menjelaskan hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi Sampah Plastik. Langkah tersebut pun diharapkan bisa diikuti semua pihak, baik produsen maupun konsumen 
Pemerintah, kata Vivien, telah mempunyai kebijakan pengelolaan sampah secara nasional dan mengakselerasi penerapanya. Pihaknya berupaya memastikan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan di daerah.
"KLHK membantu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada para produsen penyedia makanan untuk tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai dan menggunakan delivery bag dalam pengiriman makanan pesanan konsumennya," lanjut Vivien.
Dia menambahkan, langkah itu sebagai upaya mendorong pihak terkait untuk turut mendukung kebijakan pengurangan Sampah Plastik di Indonesia. Menurut data KLHK, jumlah timbunan sampah secara nasional bisa mencapai 175 ribu ton per hari.
Dari sampah tersebut, 15 persen diantaranya berasal dari plastik sekali pakai, seperti kemasan makanan dan minuman, kemasan consumer goods, kantong belanja, serta pembungkus barang lainnya. Sehingga, penting bagi masyarakat untuk bisa mengendalikan penggunaan plastik yang berlebihan.[]

Sumber : Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar